You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Cikoneng
Cikoneng

Kec. Pasirjambu, Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat

😊SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAHAN DESA CIKONENG KECAMATAN PASIRJAMBU KABUPATEN BANDUNG😊

Sejarah Desa

Admin Desa 27 Agustus 2016 Dibaca 9.806 Kali

Desa Cikoneng adalah salah satu Desa dari se-10 desa yang ada di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung yang letaknya berada disebelah selatan ibu kota Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dengan kondisi alam perbukitan, pegunungan dan persawahan yang sangat sejuk peta Desa Cikoneng memanjang seperti badan kereta api dengan luas wilayah 474,04 Ha.

.           Desa Cikoneng terbentuk pada zaman penjajahan belanda dilatar belakangi oleh pejuang pejuang yang lari kepegunungan dan perbukitan yang terpencil untuk mencari tempat persembunyian, dengan seiringnya waktu kemudian mereka membentuk pemerintahan desa. Pemilihan Kepala Desa waktu itu dipilih secara musyawarah dengan ditunjuk oleh tokoh-tokoh yang ada dipemerintahan tersebut.

            Desa Cikoneng pertama kali menyelenggarakan pemilu pada tanggal 5 mei 1955 setelah itu pemilu dilakukan dengan cara dipilih oleh semua masyarakat.

            Desa Cikoneng terbagi menjadi 4 (empat) kepala dusun dengan jumlah RW 13, RT 42 dan jumlah penduduk 7.135, mayoritas mata pencaharian penduduk desa Cikoneng bertani, menjahit, konveksi pakaian jadi, berdagang, montir, peternak, buruh pabrik, kerajinan, wiraswasta, home industri (UKM) dan sebagainya.

             Desa Cikoneng memiliki beberapa adat tradisional diantaranya:

  1. Adat pernikahan biasanya melakukan upacara adat seperti : hataman Qur’an, ngeuyeuk seureuh, lengser, buka pintu, saweran, sungkeman dll.
  2. Setiap ada yang hamil biasanya mereka mengadakan pengajian, usia 4 bulan disebut 4 bulanan, usia 7 bulan disebut 7 bulanan dengan membaca surat-surat tertentu dalam Al-Qur’an.
  3. Kematian melakukan acara tahlilan
  • Pasca kematian tahlilan dilakukan 7 hari berturut-turut (sepekan),
  • Setelah 40 hari kematian dilakukan tahlilan kembali yang disebut matang puluh,
  • Setalah 100 hari kematian dilakukan tahlilan kembali yang disebut Natus,
  • Setiap tahun setelah kematian rutin diadakan tahlilan (Menak),
  1. Pesta Obor diadakan pada malam tahun baru islam.
  2. Pesta rakyat kemerdekaan RI.
  3. Sopan santun, bertutur kata sopan dan saling menghargai satu sama lain misalnya mengatakan “punten” / permisi, mengucapkan salam bila
  4. Mitos
  • Anak gadis tidak boleh duduk didepan pintu mitosnya takut susah dapat pasangan (nontot jodo),
  • Di RW 10 Rancagoong masyarakatnya melarang menggunakan gong besar dalam acara pesta perkawinan dan khitanan mitosnya keadaan rumah tangga akan berantakan (awet rajet) dll.
  1. Permainan tradisional diantaranya : Rerebonan, Loncat tinggi, Sondah, Gatrik, Congkak, Dll.

Walaupun keberadaannya hampir hilang namun masih ada sebagian kecil anak-anak desa Cikoneng yang melakukan

  1. Pakaian adat diantaranya : Kebaya, Pangsi, Salontreng, Dudukuy laken, Dudukuy toroktok.
  2. Makanan tradisional diantaranya : Opak, Kolontong, Rangginang, Bugis, Dapros, Ketimus, Peuyeum, Dll.
  3. Adat kebersamaan, gotong royong dan musyawarah
  4. Adat kesenian tradisional diantaranya : Calung, Pencak silat, Rudat, Rebana, Hadroh, Terbangan, Upacara adat, Dll.
  5. Obat tradisional dan khasiat diantaranya : Kunyit sebagai obat magh; Babadotan sebagai obat luka luar; Daun jara sebagai obat sakit gigi; Jahe sebagai obat batuk; dll.
  6. Kerajinan masyarakat diantaranya : anyaman bambu, bilik corak, boboko, ancun, ayakan, hihid, dll.
  7. Bahasa tradisional bahasa Sunda.
  8. Agama masyarakat desa Cikoneng beragama Islam.

 

     

DAFTAR NAMA KEPALA DESA TERDAHULU SAMPAI SEKARANG

KADES_CIKONENG 

APBDes 2025 Pelaksanaan

APBDes 2025 Pendapatan

APBDes 2025 Pembelanjaan